Jumat, 11 Februari 2011

Kecil Bukan Berarti Benar (Anti Tirani Minoritas)

Beberapa hari terakhir ini media kita dipenuhi berita mengenai kasus Ahmadiyah di Pandeglang dan rusuh Temanggung. Bagi saya tambah satu lagi, kasus tertabraknya seorang anak di jalur busway koridor 6. Menarik sekali bagi saya bahwa beberapa (tidak semuanya) stasiun televisi serta merta membela "korban" dalam kasus tersebut dan (kok ya selalu) menjelek-jelekkan pemerintah.

Ahmadiyah, merupakan paham, organisasi, sekte, aliran, --silakan sebut istilah lainnya-- yang terlarang, sesat dan menyesatkan, dan keluar dari Islam. Tetapi mereka masih mengaku Islam, sehingga keberadaannya meresahkan masyarakat. Kerusuhan di Pandeglang menurut saya 'ekses wajar' dari keberadaan Ahmadiyah tersebut. Nah, akar masalahnya kan tidak jelasnya status Ahmadiyah itu. Tetapi, karena ada kerusuhan dan timbul korban di pihak mereka, maka media dan pengamat ramai-ramai membela mereka. Entah memang tidak paham atau sengaja meracuni masyarakat, tetapi yang jelas tampak bahwa apapun masalahnya, asal ada korban di pihak monirotas, tidak peduli minoritas itu benar atau salah, maka akan dibela.

Terjadi peristiwa tabrakan, korbannya anak SD yang menyeberang jalur busway. Tentu dapat dipastikan siapa yang disalahkan? Ya bus transjakarta tersebut. Padahal bila kita berpikir jernih, bagaimana bisa seorang anak menyeberang di jalur busway? Apakah dia tidak dididik menyeberang lewat jembatan penyeberangan? Gambar di stasiun TV yang paling 'sinis' sekalipun menampakkan jembatan penyeberangan tersebut di belakang TKP. Bagaimana pengawasan orang tuanya? Mana teman-temannya yang harusnya mengingatkannya, mengapa dia sendiri? Tentunya tidak akan dibahas karena yang muncul adalah bus Transjakarta bersalah menghabisi nyawa seorang anak kecil, dan (lagi-lagi) pemerintah lah yang salah, mengapa pengamanannya tidak benar? Tadi saya lihat lagi berita bahwa sopirnya ditahan.

Astagfirulloh.

Semoga kita menjadi semakin bijak, bahwa tidak semua yang menjadi korban, tidak semua yang mati, tidak semua minoritas itu benar. Ahmadiyah itu salah, jelas itu, meninggalnya korban di pihak mereka tidak terus menjadikan mereka benar dan dibela dengan alasan HAM lah, kebebasan agama lah, dan sebagainya. Membela hak mereka sebagai warga negara (bukan sebagai muslimin) sebenarnay sudah disuarakan banyak pihak, bukan? Bubarkan, atau tegaskan bukan Islam dan larang memakai label Islam. Dan sebagainya, saya tidak berkompeten membahasnya.

Kalau sedikit-sedikit yang kecil (tapi sala) dibela, saya kuwatir kita menjadi tirani minoritas. Yang besar dan benar kok kalah dengan yang kecil tapi salah. Harus yakin dulu yang salah mana yang benar mana, tidak tegas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar